Seorang pengguna media sosial lainnya mencadangkan agar militer memasang brosur agar masyarakat dapat membantu dalam pencarian.
Ada juga yang menyindir bahwa jet tempur siluman F-35B yang hilang tampaknya berfungsi dengan baik dalam hal menjaga dirinya tidak terdeteksi, mengingat sulitnya menemukannya.
Baca Juga:
Israel-Iran di Ambang Perang, AS kirim Jet Tempur F-22 ke Timur Tengah
Para ahli militer juga mengemukakan bahwa F-35B yang hilang dapat terbang ratusan mil dengan menggunakan autopilot setelah pilotnya melontarkan diri di tengah penerbangan, tergantung pada berapa banyak bahan bakar yang tersisa di pesawat tersebut.
Pada umumnya, sebuah pesawat tanpa pilot dapat terbang dalam jarak yang cukup jauh menggunakan autopilot," kata Frank Ledwidge, seorang pakar militer yang juga merupakan mantan perwira militer Inggris, saat diwawancarai oleh Newsweek.
Mengutip Sindonews, seorang juru bicara dari Pangkalan Gabungan Charleston, Jeremy Huggins, menjelaskan kepada The Washington Post bahwa pesawat tempur yang hilang bukanlah jet tempur biasa.
Baca Juga:
KBRI Korea Selatan: Dua WNI Terlibat Kasus Jet Tempur KF-21 Boramae
Ia menyatakan bahwa pesawat tersebut adalah pesawat siluman, yang memiliki struktur dan desain yang berbeda, membuatnya lebih sulit terdeteksi dibandingkan dengan pesawat konvensional.
Huggins juga mengungkapkan bahwa transponder pesawat, yang biasanya membantu pejabat untuk melacak pesawat, tidak berfungsi karena alasan yang belum dapat dipastikan.
Ia menyatakan bahwa tim tanggap darurat masih berupaya mencari F-35 yang hilang.