"Ini situasi yang tidak nyaman," imbuh dia.
Angkatan Udara AS baru-baru ini merilis dua video yang menunjukkan jet tempur Su-35 Rusia berbelok dekat dengan pesawat tempur F-16 Amerika di wilayah udara koalisi di atas Suriah. Video itu direkam dari sudut pandang F-16.
Baca Juga:
Israel-Iran di Ambang Perang, AS kirim Jet Tempur F-22 ke Timur Tengah
“Pesawat itu beroperasi di wilayah udara yang diakui protokol AS-Rusia sebagai wilayah udara yang dikontrol koalisi di atas Suriah,” bunyi narasi salah satu video tentang insiden 2 April.
Video kedua, dari insiden 18 April di wilayah udara koalisi, mencatat bahwa pilot Rusia datang dalam jarak 2.000 kaki dari pesawat AS yang melanggar protokol dekonflik. Jet Amerika tiba dari tempat lain di kawasan itu untuk mencegat Su-35.
“Penerbangan ini tidak sejalan dengan protokol 2019 yang ditetapkan antara koalisi dan Rusia untuk menghindari kesalahan perhitungan dan pertemuan yang berpotensi berbahaya di wilayah udara di atas Suriah,” kata Angkatan Udara dalam rilis 19 April.
Baca Juga:
KBRI Korea Selatan: Dua WNI Terlibat Kasus Jet Tempur KF-21 Boramae
Garnisun al-Tanf dilindungi oleh zona dekonflik sepanjang 34 mil, dan pasukan AS dan Rusia juga berbagi hotline di mana mereka dapat mendiskusikan potensi ancaman.
Langkah-langkah itu dilakukan untuk mencegah pasukan AS dan Rusia melihat pesawat yang masuk sebagai serangan terhadap posisi mereka masing-masing, dan membalas dengan cara yang sama.
Tetapi Grynkewich mengatakan perilaku Rusia baru-baru ini menunjukkan pengabaian yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap perlindungan tersebut.