Meski begitu, Taliban telah menyatakan kaum perempuan Afghanistan diizinkan untuk bersekolah sampai perguruan tinggi, bahkan hingga program pascasarjana.
Namun, kelompok itu tetap menerapkan sejumlah kebijakan yang membatasi kaum perempuan seperti kewajiban bagi perempuan memakai pakaian Islami seperti hijab, belajar di kelas terpisah dengan siswa laki-laki, hingga pengawasan setiap pelajaran yang diambil mereka.
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
"Kami tidak akan mengizinkan anak laki-laki dan perempuan untuk belajar bersama," kata Menteri Pendidikan Tinggi Afghanistan Abdul Baqi Haqqani.
"Kami tidak akan mengizinkan (mereka) menjalani pendidikan bersama," paparnya menambahkan.
Tak hanya itu, perempuan Afghanistan juga dilarang berolahraga. Menurut Taliban, olahraga tidak penting bagi kaum perempuan dan hanya membahayakan wanita lantaran berisiko mengekspose bagian tubuh mereka.
Baca Juga:
Afghanistan Kembali Gempa Bumi Berkekuatan 6,3 Magnitudo
Taliban juga dilaporkan menggunakan kekerasan dalam menghadapi aksi demo perempuan Afghanistan yang berlangsung dalam beberapa hari terakhir di Kabul dan beberapa kota lainnya.
Tak hanya membatasi perempuan, Taliban, yang menganut interpretasi hukum Islam yang ketat, juga melarang musik dan seni selama masa kekuasaan mereka sebelumnya sekitar 1996-2001. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.