Mayoritas perempuan di Korsel mengaku tak punya waktu, uang, dan kapasitas emosional untuk berkencan.
Menurut laporan The Conversation masyarakat muda Korsel saat ini disebut-sebut sebagai "generasi sampoā€¯.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Ucapan tersebut merujuk pada generasi yang menyerah terhadap tiga hal, yaitu berkencan, menikah, dan punya anak.
Asisten Profesor Sosiologi di Universitas British Columbia, Yue Qian, mengatakan 40 persen masyarakat Korsel berumur 20-30 tahun sudah berhenti berkencan.
Menurut Yue, pernikahan dan berkencan bukan menjadi priortias kalangan muda Korsel. Mereka memiliki tanggung jawab lebih banyak soal urusan rumah.
Baca Juga:
Pengusaha WN Korsel Ditangkap KLHK Sulbar Soal Tambang Pasir: CV Wahab Tola Sah Punya IUP dan SHM
Kesulitan Ekonomi
Selain soal ogah berkencan, kawula muda Korsel juga tak mau menikah dan punya anak karena kesulitan finansial.
Banyak di antara mereka yang bekerja sebagai buruh kontrak, upah rendah, dan jaminan pendapatan.