"Saat ini kami membutuhkan atap dan dinding untuk mendapatkan tempat berteduh yang layak untuk malam ini. Kami juga membutuhkan kelambu dan selimut untuk tidur, karena kami tidak ingin tidur langsung di tanah," ujarnya.
Fasilitas perawatan kesehatan yang rusak akibat gempa dan kapasitasnya terbatas juga terus kewalahan menampung banyaknya pasien. Sementara, persediaan makanan, air, dan obat-obatan terus menipis.
Baca Juga:
Ratusan Umat Muslim Myanmar Meninggal di Mesjid Akibat Gempa Berkekuatan 7,7 Magnitudo
Harapan untuk menemukan lebih banyak korban selamat juga semakin memudar, tetapi ada saat-saat gembira pada Rabu (2/4/2025) ketika dua orang berhasil diselamatkan dari reruntuhan sebuah hotel di ibu kota Naypyidaw.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.