Pada Minggu (15/8) waktu setempat, Abdullah mengumumkan
bahwa Ghani kabur dari Afghanistan dan menyebut bahwa dia akan diadili dengan
keras oleh rakyat. Namun Ghani bersikeras menyatakan dirinya pergi demi
kebaikan negaranya dan bukan untuk kesejahteraannya sendiri.
"Jangan percaya siapapun yang memberitahu Anda bahwa
presiden Anda menjual Anda dan kabur demi keuntungannya sendiri dan untuk
menyelamatkan nyawanya sendiri. Tuduhan ini tidak berdasar... dan saya
menolaknya dengan tegas," ucapnya.
Baca Juga:
Dukungan Uni Emirat Arab untuk Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2027
"Saya diusir dari Afghanistan sedemikian rupa sehingga
saya tidak sempat mencopot sandal dari kaki saya dan memakai sepatu boots
saya," tutur Ghani, sembari menekankan bahwa dirinya tiba di UEA "dengan
tangan kosong".
Dia mengklaim bahwa Taliban tetap memasuki Kabul meskipun
ada kesepakatan untuk tidak melakukannya. "Jika saya tetap tinggal,
seorang presiden terpilih Afghanistan akan digantung sekali lagi tepat di depan
mata rakyat Afghanistan," ujarnya.
Diketahui bahwa saat Taliban merebut kekuasaan di Kabul
tahun 1996 silam, mereka menyeret mantan Presiden Mohammed Najibullah dari
kantor Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang menjadi tempat dia bersembunyi dan
menggantungnya di jalanan umum setelah menyiksanya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.