Pada 2024, Mech Dara, seorang jurnalis ternama, mengungkapkan bahwa ia memilih berhenti setelah dihukum karena menerbitkan laporan mengenai korupsi.
Selain itu, pada 2020, jurnalis Sok Oudom dijatuhi hukuman 20 bulan penjara karena dianggap menyebarkan berita palsu.
Baca Juga:
Tim Voli Putra Indonesia Bangkit, Tundukkan Kamboja di SEA V League 2025
Serangan terhadap kebebasan pers semakin meningkat di Kamboja. CamboJA, asosiasi jurnalis di Kamboja, mencatat setidaknya 14 kasus serangan fisik atau hukum terhadap jurnalis antara Juli dan September 2024.
Pemerintah semakin menggunakan hukum pidana untuk menekan jurnalis dan mengancam kebebasan pers di negara ini.
Pemerintah Kamboja mengklaim tetap mendukung kebebasan pers dan melindungi jurnalis, namun banyak yang meragukan komitmen tersebut.
Baca Juga:
Buntut Bentrokan, Kamboja Serahkan Sengketa Perbatasan ke Mahkamah Internasional
Kritikus menyebut pemerintah Kamboja semakin memperketat kontrol, menargetkan media independen dan mengendalikan opini publik.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.