WAHANANEWS.CO, Jakarta - Sebuah kapal milik Global Sumud Flotilla (GSF) dilaporkan mengalami kerusakan serius akibat insiden yang diduga merupakan serangan drone, saat berlabuh di perairan dekat Tunisia.
Kapal yang membawa komite pengarah dan mengibarkan bendera Portugal itu mengalami kebakaran di bagian dek utama serta ruang penyimpanan bawah.
Baca Juga:
Kapal Kargo Nyaris Tabrak Rumah Warga Norwegia, Selamat Beberapa Meter
Kejadian tersebut terjadi saat kapal berada sekitar 80 kilometer dari pelabuhan Sidi Bou Said, menurut laporan dari Australian Broadcasting Corporation pada Selasa (9/9/2025).
Enam orang penumpang dan awak kapal berhasil selamat tanpa mengalami cedera.
Kapal tersebut baru saja tiba di Tunisia pada akhir pekan sebelumnya, sebagai bagian dari misi kemanusiaan menuju Gaza, yang diinisiasi oleh GSF sebuah gerakan internasional yang mendapat dukungan dari perwakilan 44 negara.
Baca Juga:
Polisi Selidiki Tragedi Kapal Wisata Tenggelam di Bengkulu
Pihak garda nasional Tunisia membantah tuduhan adanya serangan udara tak berawak.
Dalam pernyataannya, mereka menyebutkan bahwa tidak ditemukan bukti keberadaan drone di sekitar lokasi saat insiden terjadi.
Mereka mengklaim bahwa sumber kebakaran berasal dari pelampung keselamatan buatan Spanyol yang terbakar di atas kapal.
Penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung dan pihak keamanan Tunisia menegaskan belum ada bukti yang mendukung dugaan serangan eksternal.
Di sisi lain, GSF tetap melakukan investigasi independen terhadap kemungkinan keterlibatan drone dan berkomitmen untuk mengumumkan hasilnya begitu tersedia.
Organisasi tersebut menyatakan bahwa tindakan seperti ini tidak akan menggentarkan mereka dalam menjalankan misi kemanusiaan menuju Gaza.
"Tindakan intimidasi tidak akan menghentikan misi mereka. Organisasi itu tetap bertekad untuk mematahkan blokade Gaza dan menyatakan solidaritas penuh terhadap rakyat Palestina."
Salah satu aktivis asal Brasil, Thiago Avila, yang berada di atas kapal saat kejadian, mengungkapkan bahwa awak sempat melihat drone mendekati kapal beberapa saat sebelum api muncul.
Menurutnya, drone tersebut melepaskan bahan peledak yang menjadi penyebab kebakaran.
“Awak kapal kemudian berjuang keras memadamkan api dan GSF menyatakan bahwa misi mereka sementara terhenti. Meski demikian, mereka menekankan bahwa misi penuh obat-obatan dan makanan untuk anak-anak Gaza akan tetap berlanjut.”
[Redaktur: Ajat Sudrajat]