Juru Bicara Kepolisian Swedia yang lain, Diana Qudhaib, mengatakan anggotanya yang terluka itu mengalami patah lengan dan terkena batu. Salah satu warga juga terkena lemparan batu di bagian kepala.
Menurut politisi Swedia kelahiran Turki, Mikael Yuksel, provokasi yang dilakukan politisi anti-Islam di bawah perlindungan polisi terus berlansung di berbagai daerah di Swedia.
Baca Juga:
Demo RUU Pilkada di Respons Istana: Proses Demokrasi yang Luar Biasa
Yuksel juga menyebut Paludan dengan sengaja memilih wilayah yang banyak penduduknya menganut agama Islam dan dekat masjid untuk melancarkan provokasi.
"Di Swedia, negara yang tegas membela hak-hak asasi manusia serta kebebasan beragama, Al-Quran dibakar di wilayah Muslim di bawah perlindungan polisi," katanya.
Dia kemudian menyerukan agar polisi bertindak dengan nalar menghadapi hal tersebut.
Baca Juga:
Eks Menag Lukman Hakim Pimpin Doa Demo di MK
Paludan selama beberapa tahun ini menjadi sorotan karena tindakan dia yang dianggap memecah persatuan.
Pada November 2020 lalu, ia ditangkap di Prancis dan dideportasi. Tak lama setelah itu, lima aktivis lain ditangkap di Belgia yang dituduh menyebarkan kebencian dengan membakar Alquran di Brussel. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.