WahanaNews.co | Arab Saudi menilai laporan intelijen Amerika Serikat (AS) yang
menyebut Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) mendalangi pembunuhan jurnalis Washington Post, Jamal
Khashoggi, tidak memberikan bukti kuat.
"Laporan itu didasarkan pada 'bisa', 'harus', dan 'akan' serta tidak
membuktikan tuduhan (Pangeran MBS mendalangi pembunuhan Khashoggi) itu tanpa keraguan," kata Duta
Besar Arab Saudi untuk PBB, Abdallah Al-Mouallimi, melalui akun Twitter
pribadinya, dikutip laman Al Arabiya,
Selasa (2/3/2021).
Baca Juga:
6 Fakta Pura Mankunegaran, Tempat Akad Nikah Kaesang
Menurut dia, Pangeran MBS telah
menjalankan kewajibannya sehubungan dengan kasus pembunuhan Khashoggi.
"Pangeran dengan berani menerima tanggung jawab moral, menyerahkan
tertuduh ke sistem peradilan, dan berjanji mereformasi organisasi intelijen.
Kasus ditutup!" ujar Al-Mouallimi.
Kantor Direktur Intelijen AS telah
menerbitkan laporan empat halaman tentang pembunuhan Khashoggi pada 26 Februari
lalu.
Baca Juga:
Soal Penahanan Pangeran Abdullah, Arab Saudi Buka Suara
Dalam laporannya, mereka menyimpulkan
Pangeran MBS bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
"Kami menilai bahwa Putra Mahkota
Arab Saudi, Mohammed bin Salman, menyetujui operasi di Istanbul, Turki
untuk menangkap atau membunuh jurnalis Saudi, Jamal
Khashoggi," katanya.
Badan intelijen AS mendasarkan
penilaiannya pada kendali Pangeran MBS atas pengambilan keputusan, keterlibatan
langsung salah satu penasihat utamanya dan detail perlindungannya sendiri,
serta dukungannya menggunakan tindakan kekerasan untuk membungkam para
pembangkang di luar negeri, termasuk Khashoggi.