"Sejak 2017, Putra Mahkota
memiliki kendali mutlak atas organisasi keamanan dan intelijen Kerajaan,
sehingga sangat tidak mungkin pejabat Saudi akan melakukan operasi seperti ini
tanpa izin (dia)," katanya.
Presiden Joe Biden merestui penerbitan
laporan tersebut.
Baca Juga:
6 Fakta Pura Mankunegaran, Tempat Akad Nikah Kaesang
Dia mengubah kebijakan mantan Presiden, Donald Trump, yang
menolak merilis laporan terkait hal itu pada masa jabatannya.
"Laporan ini telah disimpan di
sana, pemerintahan terakhir bahkan tidak akan merilisnya. Kami segera, ketika
saya masuk, mengajukan laporan, membacanya, mendapatkannya, dan merilisnya hari
ini. Dan sungguh keterlaluan apa yang terjadi," kata Biden di jaringan
berbahasa Spanyol, Univision.
Khashoggi dibunuh di Gedung Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada
2 Oktober 2018.
Baca Juga:
Soal Penahanan Pangeran Abdullah, Arab Saudi Buka Suara
Setelah tewas, tubuh Khashoggi
dilaporkan dimutilasi. Hingga kini, potongan jasadnya belum ditemukan.
Pangeran MBS segera terseret dalam
kasus itu dan diduga menjadi dalangnya.
Dugaan itu muncul karena keterlibatan
Saud al-Qahtani dalam kasus tersebut. Dia diketahui merupakan tangan kanan
Pangeran MBS. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.