WAHANANEWS.CO - Kebakaran hutan meluas di wilayah tengah Israel akibat suhu ekstrem dan angin kencang yang terjadi pada Rabu (22/4/2025).
Akibatnya, sejumlah kota yang berada di dekat lokasi terdampak dievakuasi oleh otoritas setempat.
Baca Juga:
Ucapan Belasungkawa untuk Paus Fransiskus Dihapus Pemerintah Israel dari Medsos
Polisi mengevakuasi warga dari kota Eshtaol, Beit Meir, dan Mesilat Zion setelah kebakaran terjadi di area Beit Shemesh, menurut laporan Anadolu Agency.
Kebakaran bermula di sekitar Moshav Tarum dan dengan cepat meluas ke kawasan Eshtaol di perbukitan Yerusalem. Kondisi cuaca yang panas disertai angin kuat mempercepat penyebaran api.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan kepanikan warga yang berjalan di jalan raya dekat kota Rehovot, dikelilingi asap tebal.
Baca Juga:
Di Tengah Kecamuk Perang Gaza, Paus Fransiskus Hadir Setiap Malam Via Telepon
Petugas pemadam kebakaran saat ini masih berjuang mengendalikan api. Otoritas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nasional mengerahkan lebih dari 100 personel dan 11 pesawat pemadam untuk menangani kebakaran besar ini.
Media lokal Channel 12 melaporkan bahwa tiga petugas mengalami luka saat bertugas di perbukitan Yerusalem.
Untuk mencegah hal yang lebih parah, polisi menutup Rute 38—jalur utama yang menghubungkan Israel tengah ke Yerusalem.
Menanggapi situasi darurat ini, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menggelar pertemuan dengan pusat komando kebakaran di Esthaol bersama sejumlah menteri untuk mengevaluasi kondisi. Dalam pernyataannya, ia menyerukan penggunaan pesawat "Shimshon" (Super Hercules) guna membantu proses pemadaman di wilayah Yerusalem dan Tel Aviv.
Netanyahu juga membuka kemungkinan untuk meminta bantuan dari negara lain, seperti Yunani, jika situasi memburuk.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Israel telah mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem, memperkirakan suhu tinggi yang berpotensi memicu kebakaran besar selama Selasa dan Rabu.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]