WahanaNews.co | Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan pada Parlemen Jepang, pada Rabu (23/3/2022), bahwa PBB telah gagal mengatasi konflik di negaranya dan reformasi di PBB diperlukan. Ia juga menyerukan lebih banyak tekanan pada Rusia.
Menurutnya, PBB telah dilumpuhkan karena Rusia adalah anggota tetap Dewan Keamanan dan secara efektif memblokir kecaman atau tindakan atas invasinya ke Ukraina.
Baca Juga:
Rusia Gempur Kherson dengan 71 Rudal di Malam Natal
“Baik PBB maupun Dewan Keamanan PBB tidak berfungsi. Reformasi diperlukan,” kata pemimpin Ukraina itu kepada anggota parlemen melalui tautan video, seperti dikutip dari AFP.
“Kami membutuhkan alat untuk memastikan keamanan global secara preemptif. Organisasi internasional yang ada tidak berfungsi untuk tujuan ini. Jadi, kita perlu mengembangkan alat pencegahan baru yang benar-benar dapat menghentikan invasi,” tambah Zelensky.
Jepang telah berbaris sejalan dengan sekutu Barat untuk menjatuhkan sanksi keras terhadap lembaga dan pejabat keuangan Rusia, serta sekutu Moskow, Belarusia.
Ia secara teratur mengutuk invasi, serta mengoceh tentang penggunaan senjata nuklir, dan telah menawarkan bantuan kemanusiaan dan bantuan lainnya kepada Ukraina. Zelensky memuji Jepang sebagai “negara pertama di Asia yang mulai menekan Rusia.”
Baca Juga:
PM Polandia Ngamuk ke Zelensky: Jangan Hina Kami!
"Saya meminta Anda untuk terus menjatuhkan sanksi," tambahnya.
“Mari kita lakukan upaya untuk memastikan Rusia menginginkan dan mencari perdamaian. Embargo perdagangan terhadap Rusia harus diperkenalkan untuk menghentikan tsunami invasi terhadap Ukraina,” lanjutnya.
Zelensky menggunakan alamat ke Jepang, yang tetap dihantui oleh bencana nuklir Fukushima 2011, untuk memperingatkan bahaya yang dihadapi negaranya dari serangan Rusia terhadap pembangkit nuklir dan lokasi kehancuran Chernobyl.