WahanaNews.co, Jakarta - Brigade Al Quds, sayap bersenjata kelompok Jihad Islam Palestina yang berbasis di Gaza, menyerang kota-kota selatan Israel pada Jumat (01/12/23) pagi.
Sirene-sirene di Negeri Zionis pun memekik kencang.
Baca Juga:
Pemimpin Hamas Tegaskan Kematian Anaknya Tak Pengaruhi Perundingan Genjatan Senjata
Dalam unggahan di Telegram, Brigade al-Quds menyatakan serangan itu sebagai balasan atas "kejahatan musuh Zionis terhadap rakyat kami pagi ini."
Pernyataan itu dirilis bersamaan dengan sirene yang nyaring terdengar di Kota Ashkelon, selatan Israel.
Bukan cuma di Ashkelon, Israel's Home Front Command juga menyatakan bahwa sirene penanda serangan udara terdengar di permukiman Yad Mordechai dan Nativ Hatara. Keduanya juga berada di selatan Israel, yang berdekatan dengan Gaza.
Baca Juga:
Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza Mencapai 32.782 Orang
Israel kembali melanjutkan agresi di Jalur Gaza usai gencatan senjata dengan Hamas berakhir pada Jumat (1/12).
Militer Negeri Zionis menyerbu wilayah Gaza di segala sisi hingga menewaskan setidaknya 54 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Sebelum serangan baru ini terjadi, Israel mengklaim sistem pertahanan rudal mereka mencegat roket yang ditembakkan dari Gaza. Klaim ini muncul satu jam jelang gencatan senjata berakhir.
Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) menyatakan roket itu terdeteksi dari sirene Iron Dome yang berbunyi di kawasan komunitas masyarakat dekat Jalur Gaza.
Menurut militer Israel, roket ini perdana diluncurkan dari Gaza sejak hari pertama gencatan senjata. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut peluncuran roket ini adalah pelanggaran kesepakatan gencatan senjata.
Kemlu Qatar menyebut pihaknya menyesalkan agresi Israel yang kembali berlangsung di Gaza usai berakhirnya jeda kemanusiaan pada hari ketujuh "tanpa mencapai kesepakatan untuk memperpanjangnya."
Kemlu Qatar pun menegaskan saat ini negosiasi soal gencatan senjata masih terus berlanjut agar bisa kembali terwujud.
[Redaktur: Sandy]