Partisipasi Yordania dalam menembak jatuh proyektil Iran telah memicu kemarahan di antara warga Yordania, yang mayoritas menentang perang Israel di Gaza yang telah menyebabkan lebih dari 33.000 warga Palestina tewas sejak 7 Oktober.
Banyak warga Yordania menggunakan media sosial untuk mengekspresikan kemarahan mereka.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
"Raja Abdullah II melindungi Israel dari drone Iran, semuanya baik-baik saja. Tapi dia tidak bisa melindungi Tepi Barat [Palestina]," kata Walid al-Jama'iye, warga Yordania pengguna X pada hari Senin.
Pengguna media sosial Israel memuji Raja Abdullah II atas tindakan negaranya yang menembak jatuh drone Iran pada hari Minggu, dan mengatakan bahwa dia adalah sekutu yang lebih baik bagi Israel daripada AS.
Setelah bantuan Yordania dalam menembak jatuh rudal Iran, media Israel melaporkan bahwa pemerintah Israel diperkirakan akan memperpanjang perjanjian bantuan air dengan Yordania untuk satu tahun lagi, yang merupakan permintaan Yordania sebelumnya.
Baca Juga:
Elon Musk Beberkan Alasan Tangguhkan Akun X Pemimpin Tertinggi Iran
“Pemerintah Yordania berulang kali mengatakan bahwa mereka akan melakukan yang terbaik untuk menghadapi semua rudal yang melewati wilayah udaranya. Pertanyaannya adalah, apakah Yordania akan menghadapi pesawat atau rudal militer Israel jika mereka menyerang Iran?” tanya Ahmad Awad, pendiri dan direktur Phenix Center for Economic and Informatics Studies, kepada The New Arab, Selasa (16/4/2024).
Awad menyatakan bahwa ada kemarahan yang meluas terhadap penggunaan wilayah udara Yordania untuk menghentikan rudal Iran mencapai Israel, namun masyarakat enggan untuk mengkritik tindakan pemerintah di depan umum.
"Jelas bahwa posisi negara-negara Barat memiliki bias yang tidak adil dan buta dalam mendukung rezim apartheid Israel. Mereka tidak memperhatikan kepentingan rakyat di Yordania dan Palestina," tambah Awad.