Taliban
mengatakan, dia "dihukum karena perbuatannya".
Negara-negara
mitra pemerintah Afghanistan mengutuk pembunuhan itu dan menganggapnya sebagai
tindakan mengejutkan dan pengecut.
Baca Juga:
Taliban: Tugas Wanita Itu Melahirkan, Bukan Jadi Menteri
Kuasa
usaha AS untuk Afghanistan, Ross Wilson, mengunggah tweet bahwa dia "sedih dan muak" dengan pembunuhan itu,
seraya menambahkan: "Pembunuhan ini merupakan penghinaan terhadap hak
asasi manusia dan kebebasan berbicara bagi warga Afghanistan."
Beberapa
hari sebelumnya, serangan terhadap kediaman menteri pertahanan Afghanistan di
Kabul menewaskan sedikitnya delapan orang.
Sang
menteri, Bismillah Khan Mohammadi, tidak berada di rumah saat serangan
tersebut.
Baca Juga:
Taliban Izinkan Perempuan Afghanistan Kuliah, Tapi…
Pada
pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Jumat
(13/8/2021), para
perwakilan menyuarakan keprihatinan atas pertumpahan darah yang terus
berkembang di negeri itu.
Utusan
Afghanistan, Ghulam Isaczai, meminta Dewan Keamanan agar mengambil tindakan guna menekan
Taliban supaya menghentikan serangannya dan mengambil bagian dalam pembicaraan
damai.
"Adalah
tanggung jawab kita bersama untuk menghentikan mereka menghancurkan Afghanistan
dan mengancam komunitas dunia," katanya.