"Ini
masih kita terus pastikan, setidaknya tadi unsur diplomat, unsur keamanan dan
administrasi tidak lebih dari sepuluh," katanya.
Sejauh
ini, KBRI Kabul tetap berpegang pada rencana kontijensi yang
menjadi pegangan untuk penanggulangan situasi kritis dan darurat.
Baca Juga:
Taliban: Tugas Wanita Itu Melahirkan, Bukan Jadi Menteri
"Seperti
perkembangan di Kabul ini pun sudah melalui konstultasi (pemerintah pusat) dan
yang pokok adalah tugas itu tidak akan disfungsi, namun jumlahnya akan
diperkecil sesuai kebutuhan," lanjut Faizasyah.
Jumlah
WNI yang berada di Afghanistan dilaporkan sebanyak 6 orang.
"Ada
beberapa yang bekerja untuk misi PBB, sehingga mereka terikat kontrak dan bisa
saja mereka ikut apabila pemulangan dilakukan," kata Faizasyah.
Baca Juga:
Taliban Izinkan Perempuan Afghanistan Kuliah, Tapi…
Selain
itu, Faizasyah juga mengatakan, staf dan diplomat Indonesia yang masih bertugas di Kabul
sudah mendapat jaminan keselamatan dari pihak Taliban.
"Sudah
memperoleh juga. Kalau kita cermati ke belakang di mana Indonesia ikut aktif
dalam proses perundingan damai yang dilakukan pemerintah, dengan Afghanistan.
Kita ikut hadir paling tidak, dilibatkan sebagai partisipan," katanya.