Namun, menurut analis Goldman Sachs, Yulia Zhestkova Grigsby, risiko geopolitik masih moderat mengingat tingginya cadangan minyak global dan gangguan produksi yang terbatas.
Data dari Badan Informasi Energi menunjukkan bahwa persediaan minyak AS meningkat 3,9 juta barel minggu lalu, sementara persediaan bensin bertambah 1,1 juta barel.
Baca Juga:
Luhut: Impor Minyak dari Rusia? Kenapa Tidak, jika Menguntungkan!
OPEC+ berencana menaikkan produksi minyak pada Desember, sementara produksi AS mencapai rekor tertinggi. Di sisi lain, permintaan minyak di Tiongkok, importir minyak mentah terbesar dunia, juga melemah tahun ini.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.