WahanaNews.co | Presiden Vladimir Putin menandatangani dekrit mobilisasi parsial guna mengerahkan warga ke kancah perang melalui wajib militer.
Dekrit ini dibuat kala perang Rusia vs Ukraina berjalan selama hampir tujuh bulan dan Moskow disebut-sebut mulai keteteran lawan pasukan Kiev.
Baca Juga:
Parlemen Ukraina Meloloskan RUU yang Izinkan Tahanan Bergabung Militer
"Saya menilai merupakan keharusan untuk mendukung proposal Kementerian Pertahanan dan Staf Umum untuk melakukan mobilisasi parsial di Federasi Rusia," kata Putin dalam pidato kenegaraannya, Rabu (21/9), dikutip dari AFP.
"Kami membicarakan mobilisasi parsial, hanya warga yang kini menjadi cadangan akan dikerahkan untuk wajib militer, dan di atas segalanya, orang-orang yang sempat bekerja dalam angkatan bersenjata memiliki spesialisasi militer tertentu dan pengalaman yang relevan," ujar Putin seperti dikutip dari Associated Press.
Tak hanya itu, mobilisasi parsial Rusia ini dimulai pada hari ini.
Baca Juga:
5 Negara dengan Kekuatan Militer Paling Lemah di Dunia pada Tahun 2023
Di sisi lain, penandatanganan dekrit tersebut dilakukan sehari setelah sejumlah wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia berupaya mengadakan referendum.
Beberapa wilayah Ukraina, yakni Luhansk, Kherson, sebagian area Zaporizhzhia, dan Donetsk, mengumumkan rencana mereka untuk mengadakan referendum demi menjadi bagian dari Rusia pada Selasa (20/9).
Referendum ini rencananya dilakukan pada Jumat (23/9). [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.