WahanaNews.co | Republik Cheska akan mengirim 650 serdadu untuk membantu pengamanan perbatasan Slovakia.
Dua negara pecahan bekas Cekoslovakia ini tetap menjalin hubungan bertetangga yang baik dan erat.
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
Faktanya, 30 tahun setelah Cekoslowakia bubar dan terbelah menjadi dua negara, Republik Cheska akan membantu negara tetangga Slovakia untuk mengamankan lebih dari 100 kilometer perbatasan timurnya.
Sekitar 650 tentara Cheska akan memimpin operasi militer multinasional NATO yang berkekuatan 2.000 personel di Slovakia.
Kontingen itu bergabung dengan ratusan tentara dari Belanda, Polandia, Jerman dan 400 tentara AS, yang merupakan bagian dari kontingen NATO di Slovakia timur, yang juga akan mengoperasikan sistem pertahanan rudal Patriot.
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
Sebenarnya banyak warga Slovakia yang selama bertahun-tahun menentang kehadiran militer NATO di Slovakia, terutama kehadiran tentara Amerika.
Oposisi sayap kiri khususnya sangat menentang.
Namun, serangan Rusia ke Ukraina telah mengubah sikap masyarakat.
Selain itu, partisipasi tentara Cheska diterima secara luas di Slovakia karena hubungan baik kedua negara.
Pada 14 Maret 2022, sekitar 150.000 pengungsi Ukraina telah tiba di Slovakia, sebagian masih ada di negara itu, kebanyakan yang lain melanjutkan perjalanan ke Republik Cheska.
Slovakia Bergantung pada Cheska
"Hubungan antara Slovakia dan Republik Cheska luar biasa," kata Menteri Pertahanan Slovakia, Jaroslav Nad, di televisi Cheska.
Dia menunjukkan perjanjian bersama tentang pertahanan wilayah udara yang telah disepakati sejak lama.
"Pilot kami berhak menembak jatuh pesawat asing di atas wilayah Republik Cheska, dan pilot Cheska dapat melakukan hal yang sama di wilayah udara Slovakia jika perlu. Itu adalah transfer kedaulatan yang sangat besar, itulah yang memungkinkan kerja sama kami," katanya.
Wakil Menteri Pertahanan Cheska, Frantisek Sulc, menjelaskan: "Kami telah berkomitmen untuk melindungi negara-negara Baltik untuk waktu yang lama. Ketika NATO mulai bersiap untuk mengirim kontingen ke Slovakia, tampaknya wajar bagi kami untuk menawarkan tentara kami di sana,” katanya kepada DW, dan menambahkan bahwa pihak Slovakia ingin Cheska menjadi negara komandan unit aliansi, hal yang disetujui oleh NATO.
Tradisi Panjang
Tiga dekade setelah runtuhnya Cekoslowakia, hubungan antara Republik Cheska dan Slovakia memang sangat baik.
Ratusan ribu orang Slovakia tinggal, bekerja atau belajar di negara tetangga, dan Slovakia adalah mitra ekonomi terbesar kedua Republik Cheska setelah Jerman.
Di Slovakia sendiri, perusahaan Cheska yang berinvestasi paling banyak.
Pada awal 1990-an, kedua negara telah mengabaikan perasaan kecewa mengenai perpecahan menjadi dua negara, juga mengesampingkan debat mengenai pemecahan yang tidak adil Cheska dan Slovakia, kata Menteri Pertahanan Sulc.
Hubungan baik juga dirintis antara militer kedua negara, dalam kerangka NATO.
"Ini adalah pengerahan tentara yang sangat besar. Tentara Cheska sudah punya tradisi panjang pengerahan asing, termasuk kontingen besar di bekas Yugoslavia pada 1990-an dan misi di Afghanistan," katanya.
Dengan 18.000 tentara dan sebagian besar peralatan usang, militer Slovakia adalah salah satu yang terlemah di NATO.
Angkatan udaranya hanya memiliki sedikit pesawat tempur MiG-29 yang dimodernisasi.
Sedangkan Angkatan Udara Cheska memiliki armada 35 pesawat tempur, dan dengan 35.000 tentara, 119 tank dan sekitar 500 kendaraan tempur lapis baja lain, juga lebih kuat daripada negara tetangganya. [gun]