Xi Jinping menyerukan agar semua pihak, terutama Israel, menghentikan serangan demi mencegah eskalasi yang lebih luas.
Sementara itu, Putin menawarkan Rusia sebagai mediator perdamaian antara Iran dan Israel.
Baca Juga:
Prabowo Kritik Ketergantungan ASEAN ke Kekuatan Global, Tawarkan Jalan Ekonomi Tengah
Namun, tawaran tersebut ditolak oleh kedua negara yang sedang berperang.
Dari pihak Amerika Serikat, Presiden Donald Trump tidak memberikan dukungan ataupun penolakan terhadap proposal perdamaian Rusia itu.
Trump sendiri tak menutup kemungkinan bahwa AS akan ikut dalam perang mendukung Israel untuk melemahkan kekuatan nuklir Iran.
Baca Juga:
Pidato Strategis Prabowo di SPIEF Rusia: Seruan Kedaulatan Pangan hingga Energi Bersih
Dalam konferensi pers sebelumnya, Trump mengisyaratkan bahwa jika Iran menolak ultimatum terakhir, AS akan mengambil langkah militer.
Presiden AS itu mengatakan, “Saya sudah memberikan waktu 60 hari bagi Iran untuk menyelesaikan negosiasi nuklir dengan kami, tapi mereka menyia-nyiakannya.”
Trump mengungkap bahwa di tengah konflik dengan Israel, Iran justru mengusulkan pembicaraan baru dengan AS, namun ia merasa kesabarannya terhadap Teheran semakin habis.