Oligarki Rusia, yang pernah memberikan pengaruh signifikan atas Presiden Boris Yeltsin pada 1990-an, menghadapi kekacauan ekonomi setelah Barat memberlakukan sanksi berat terhadap Rusia atas invasi Putin ke Ukraina.
Putin, setelah berkonsultasi dengan pejabat senior dewan keamanannya, mengatakan dia memerintahkan operasi militer khusus untuk melindungi orang, termasuk warga Rusia, dari "genosida" - sebuah tuduhan yang disebut Barat sebagai propaganda tak berdasar.
Baca Juga:
5 Negara dengan Miliarder Terbanyak di Dunia
Kantor kepresidenan Ukraina mengatakan negosiasi antara Kyiv dan Moskow akan diadakan di perbatasan Belarusia-Ukraina.
"Krisis ini akan menelan korban jiwa dan merusak dua negara yang telah bersaudara selama ratusan tahun," kata Fridman.
"Meskipun solusi tampaknya sangat jauh, saya bergabung dengan mereka yang memiliki keinginan kuat untuk mengakhiri pertumpahan darah. Saya yakin mitra-mitra saya di kedua negara memiliki pandangan yang sama. Batin mereka menangis dengan terjadinya konflik ini," paparnya.
Baca Juga:
Pria Israel Ngutang Rp 14 T Demi Kemewahan, Begini Kondisinya Sekarang
Salah satu mitra jangka panjang Fridman, Pyotr Aven, menghadiri pertemuan di Kremlin dengan Putin dan 36 pengusaha besar Rusia lainnya pekan lalu, kata Kremlin.
Miliarder Moskow lainnya mengatakan kepada Reuters dengan syarat anonim bahwa perang akan menjadi bencana.
"Ini akan menjadi bencana dalam segala hal: untuk ekonomi, untuk hubungan dengan seluruh dunia, untuk situasi politik," kata miliarder itu.