Ketegangan itu kian terlihat saat Presiden Xi Jinping tak hadir di konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 India pada 2023 lalu.
Selain soal permusuhan, Kaura juga memandang China sebagai satu-satunya kekuatan Asia di Dewan Keamanan PBB tak ingin punya saingan di unit itu.
Baca Juga:
Israel Tak Senang DK PBB Mengheningkan Cipta untuk Ebrahim Raisi
"China tidak ingin negara Asia lainnya mendapat hak istimewa ini," ungkap dia.
Lebih lanjut, Kaura menerangkan penolakan China tampak jelas dalam strategi mereka untuk memperkecil dan membatasi pengaruh India di tingkat regional hingga global.
China memproyeksikan diri sebagai pemimpin negara-negara Selatan. Kaura mengatakan mereka juga tak merasa penolakan terhadap India bertentangan dengan tuntutan reformasi Dewan Keamanan.
Baca Juga:
AS Cegah Palestina Gabung PBB, China: Akan Terus Diingat Sejarah
Sementara itu, direktur PBB di lembaga think tank International Crisis Group, Richard Gowan, mengatakan China tak akan mengikuti langkah Rusia.
Namun, China juga berusaha agar Jepang selaku sekutu dekat AS -musuh bebuyutan Beijing- tak memperoleh kursi tetap di DK PBB.
"Saya tidak melihat Beijing mengikuti jejak Rusia. Saya pikir China kemungkinan besar akan berupaya menjauhkan Jepang dan India dari perolehan kursi permanen," kata Gowan.