Sebagian besar istananya dijarah selama kekacauan invasi.
Para pencuri memulung semua yang bisa mereka bawa, bahkan mencabut kabel listrik dari dinding.
Baca Juga:
Kelompok Proksi Iran Serang Israel, Bom Target Penting
Sejak itu, hanya segelintir tempat tinggal megah yang diberi kesempatan hidup kedua.
Seringkali sebagai pangkalan militer atau administrasi publik, lebih jarang sebagai museum.
Sebagian besar kosong, sebagian karena biaya renovasinya mahal.
Baca Juga:
Rudal Balistik Houthi Gempur Tel Aviv, Bantu Hizbullah Perangi Israel
“Kita dapat mengubah istana menjadi museum, setidaknya di Baghdad," kata Laith Majid Hussein, Direktur Badan Purbakala dan Warisan Negara Irak, kepada AP, Kamis (10/2/2022).
Dia mencontohkan, seperti museum permadani atau tentang keluarga kerajaan atau seni Islam.
Namun, dia mengakui, merehabilitasi banyak “kastil raksasa” Irak akan membutuhkan biaya yang luar biasa.