Namun, imbalan yang diterima masyarakat adalah gandum, bukan uang.
Kebijakan ini dilakukan untuk menangani ancaman kelaparan yang menghantui Afghanistan.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
Pihak Taliban menargetkan 'pembayaran tanpa uang' ini untuk pengangguran Afghanistan yang terancam kelaparan saat musim dingin nanti.
Taliban juga berencana merekrut 40 ribu orang di Ibukota negara Afghanistan, Kabul. Mereka juga berniat mendistribusikan 11.600 ton gandum di Kabul, dengan 55.000 ton lainnya didistribusikan di beberapa daerah Afghanistan lain, seperti Herat, Jalalabad, Kandahar, Mazar-i-Sharif, dan Pol-i-Khomri.
Selain ancaman kelaparan, Afghanistan juga mengalami ancaman di bidang keamanan terutama dari kelompok teroris ISIS.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
Setidaknya ada empat bom bunuh diri ISIS cabang Afghanistan (ISIS-Khorasan) yang terjadi di Afghanistan sejak Taliban berkuasa.
Taliban dan ISIS-K sama-sama kelompok yang beraliran Sunni. Namun, sejak berkuasa di Afghanistan, Taliban bersumpah akan memerintah secara inklusif termasuk melindungi kaum minoritas seperti komunitas Syiah.
Sementara itu, ISIS-K menganggap Taliban menyesatkan hukum Islam dan tetap bertekad memberantas kaum "murtad" dan "munafik" termasuk umat Muslim yang berbeda aliran dengan mereka.