Pengamat dari lembaga think thank AS Woodrow Wilson Center, Michael Kugelman, mengatakan Taliban sejak awal ingin memulihkan stabilitas Afghanistan dari perang.
"Tapi serangan teroris seperti yang terjadi di Kunduz (oleh ISIS-K) merusak narasi itu," kata Kugelman.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
Kini, sejak Taliban berkuasa, kelompok itu harus menghadapi ISIS dengan bantuan luar yang sangat terbatas. Tidak ada intelijen canggih yang mampu membaca pergerakan kelompok teroris tersebut.
Taliban bahkan menegaskan tidak akan bekerja sama dengan AS untuk memerangi ISIS-K di Afghanistan.
Taliban justru disebut lebih mengandalkan aktor non-negara seperti sekutunya Jaringan Haqqani bahkan Al-Qaeda untuk membantu menangani ancaman ISIS di negara tersebut. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.