Selain
itu, Jokowi juga mengungkapkan konsensus tercapai di antara para pemimpin
negara anggota ASEAN terkait penghentian kekerasan di Myanmar oleh militer.
"Kita
bersyukur bahwa apa yang disampaikan Indonesia sejalan dengan yang disampaikan
pemimpin ASEAN, sehingga pemimpin ASEAN telah mencapai konsensus,"
tuturnya.
Baca Juga:
Strategi Kolaborasi Ekonomi Indonesia-Australia Kembali Diperkuat untuk Lanjutkan Berbagai Komitmen Kerja Sama
"Ada
lima butir konsesus. Isinya kurang lebih sama dengan yang saya sampaikan [di
KTT]," lanjutnya.
Jokowi
menyatakan, konsensus akan disampaikan di konferensi pers terpisah oleh Ketua
ASEAN, Sultan Hassanal Bolkiah, yang juga hadir di KTT.
Sebelumnya,
militer Myanmar menggunakan kekerasan untuk menghadapi demonstran anti-kudeta.
Baca Juga:
Dukung World Water Forum 2024, PLN Bakal Siapkan 52 Charging Station
Alhasil,
ratusan warga sipil tewas sepanjang proses kudeta yang telah berlangsung sejak
1 Februari tersebut.
Selain
Jokowi, sejumlah pemimpin atau perwakilan dari negara-negara ASEAN hadir dalam
pertemuan tersebut, yaitu Perdana Menteri Vietnam, Phạm Minh Chính; Perdana
Menteri Kamboja, Hun Sen; Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin; dan
Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong.
Menteri
Luar Negeri Filipina sebagai Utusan Khusus Filipina, Teodoro L Locsin Jr;
Menteri Luar Negeri Thailand sebagai Utusan Khusus Thailand, Don Pramudwinai;
Menteri Luar Negeri Laos sebagai Utusan Khusus Laos, Saleumxay Kommasith.