WahanaNews.co, Jakarta - Pada 5 November mendatang, Amerika Serikat akan segera menggelar pemilihan umum (pemilu) untuk menetapkan presiden baru
Masing-masing calon presiden (capres) saat ini bersaing ketat dalam berbagai survei terbaru.
Baca Juga:
BREAKING NEWS: Donald Trump Menangkan Pilpres AS 2024
Menurut jajak pendapat yang dilakukan CNN, melansir CNN Indonesia, Senin (7/10/2024) capres dari Partai Republik Donald Trump meraup 262 suara, kalah tipis dari capres Partai Demokrat Kamala Harris yang mengamankan 276 suara.
Harris dalam survei CNN unggul satu hingga dua poin di sejumlah negara bagian seperti Pennsylvania (1 poin), Michigan (2 poin), Wisconsin (2 poin), dan Nevada (1 poin).
Sementara itu, Trump unggul masing-masing satu poin di North Carolina, Arizona, dan Georgia.
Baca Juga:
Harris dan Trump Berebut 270 Suara: Siapa Presiden Baru Amerika?
Menurut survei The New York Times, Harris juga unggul tipis dari Trump dengan capaian 49 persen suara. Trump sementara itu menggenggam 47 persen suara.
Sama seperti CNN, Harris unggul di empat negara bagian 'penentu' yakni Pennsylvania, Michigan, Wisconsin, dan Nevada. Trump sebaliknya berjaya di tiga negara penting yakni Arizona, North Carolina, dan Georgia. Survei The New York Times ini diambil per 6 Oktober dan terus diperbarui berkala hingga pemilu AS resmi digelar.
Masih sama seperti dua jajak pendapat sebelumnya, Harris juga dominan dalam survei yang dihimpun 538/ABC News. Harris memperoleh 48 persen suara sedangkan Trump 46 persen.
Harris dan Trump masing-masing moncer di negara bagian seperti yang dirinci CNN dan The New York Times.
Pada Sabtu (5/10), Trump melakukan kampanye kembali di Butler, Pennsylvania, lokasi ketika ia selamat dari percobaan pembunuhan pada Juli lalu yang menewaskan seorang pria bernama Corey Comperatore.
Di sana, ia memberikan penghormatan kepada mendiang serta terus bicara mengenai insiden penembakan tersebut. Dalam kesempatan itu, Trump juga mengundang CEO Tesla Elon Musk untuk berpidato di atas panggung.
Di tempat yang berbeda, Harris berkunjung ke North Carolina untuk meninjau kerusakan akibat Badai Helene. Kepada warga, Harris berjanji bahwa pemerintah AS "mengerahkan seluruh tenaga" untuk mengatasi bencana yang telah menewaskan ratusan orang tersebut.
Korban tewas akibat Badai Helene telah bertambah menjadi 227 orang di enam negara bagian. Ini menjadi badai paling mematikan kedua yang melanda daratan AS dalam 50 tahun terakhir sejak Badai Katrina.
[Redaktur: Alpredo Gultom]