Roket tersebut, menurut media, mendarat di daerah terpencil, tanpa ada korban luka yang dilaporkan dari pihak Israel.
Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengatakan sebuah roket ditembakkan dari Jalur Gaza untuk pertama kalinya dalam sebulan dan untuk kedua kalinya sejak akhir babak terakhir agresi di Gaza.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Perlawanan Palestina pada Agustus mulai menanggapi agresi pendudukan Israel di Jalur Gaza dengan meluncurkan roket ke wilayah pendudukan Palestina.
Brigade Al-Quds, sayap militer PIJ, mengumumkan kesyahidan Taiseer Al-Jaabari, seorang komandan militer di Jalur Gaza utara.
Tak lama kemudian, semua faksi perlawanan Palestina mengeluarkan pernyataan mengutuk agresi pendudukan Israel dan pembunuhan tokoh dan pemimpin perlawanan, serta memperkuat persatuan perlawanan terhadap agresor Israel.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Brigade Al-Quds, sayap militer PIJ, mulai menanggapi agresi yang dilakukan oleh pendudukan Israel di Jalur Gaza, yang telah membunuh lebih dari selusin warga Palestina dan melukai puluhan lainnya.
Roket jatuh di area terbuka dekat perbatasan Jalur Gaza, tidak jauh dari (pemukiman) Nahal Oz, di barat laut gurun Al-Naqab.
Peluncuran roket dari Gaza terjadi sekitar tiga hari setelah pembunuhan terhadap Komandan Brigade Jenin Muhammad Ayman al-Saadi.