Namun, para analis menilai ketidakpastian soal gaji dapat memicu meningkatnya jumlah pegawai yang mengambil cuti sakit tanpa alasan medis yang kuat.
“Ketika orang cemas, mereka bisa menyalahgunakan izin sakit,” ujar Mary Schiavo, mantan inspektur jenderal Departemen Transportasi AS.
Baca Juga:
Prabowo Resmi Lantik dr. Benjamin Paulus Sebagai Wamenkes, Ini Profil Lengkapnya
Ia menambahkan bahwa dalam aturan federal, pegawai yang sakit lebih dari tiga hari wajib menunjukkan surat dokter, dan jika ada kecurigaan, dapat diminta pemeriksaan tambahan.
Krisis ini mencapai puncaknya pada Senin malam di Bandara Hollywood Burbank, California, ketika seluruh menara pengendali harus ditutup karena tidak ada satu pun petugas yang hadir.
Dalam kondisi tersebut, tanggung jawab pengaturan lalu lintas udara beralih ke tangan para pilot sendiri dengan menggunakan sistem komunikasi darurat berupa “saluran obrolan bersama” di udara, sistem yang lazim dipakai di bandara kecil tanpa menara.
Baca Juga:
Relawan Global Sumud Flotilla Dipaksa Minum Air Toilet dan Tak Makan 3 Hari
“Pilot harus berperan seperti penerbang umum. Mereka bisa melakukannya, tapi risikonya lebih tinggi,” kata Schiavo. “Tanpa pengendali, sistem ini seperti mengganti penjaga penyeberangan dengan rambu berhenti; bisa berjalan, tapi jauh lebih berisiko.”
Selama hampir enam jam menara Burbank ditutup, tercatat 37 penerbangan lepas landas dan 33 mendarat, dengan rata-rata penundaan lebih dari dua setengah jam menurut situs pelacakan penerbangan FlightAware.
Selain Burbank, 11 fasilitas FAA lain juga dilaporkan kekurangan staf pada malam yang sama. Menara kendali di Phoenix dan Denver mengalami “pemicu kekurangan staf”, sementara pusat pengendalian di Newark, Jacksonville, Chicago, Washington DC, dan Indianapolis turut terdampak.