WahanaNews.co | Sebuah
mobil yang diduga berisi bom meledak di Mali Utara, Afrika Barat, dan melukai
15 pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Baca Juga:
Kerap Diserang Israel, PBB Sebut Argentina Jadi Negara Pertama Tarik Pasukan dari UNIFIL
Dilansir AFP, Sabtu (26/6/2021), seperti dilaporkan PBB
melalui akun Twitternya, ledakan tersebut terjadi di wilayah tanpa hukum Mali,
tepatnya di pangkalan sementara dekat Tarkint. Kini ke-15 pasukan perdamaian
yang terluka akibat ledakan tersebut pun tengah dievakuasi.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Jerman, Annegret
Kramp-Karrenbauer mengatakan 12 dari 15 pasukan penjaga perdamaian yang terluka
merupakan orang Jerman. Menurutnya 3 dari 12 pasukan Jerman tersebut mengalami
luka parah.
"Dua dari tiga berada dalam kondisi stabil,"
katanya dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
Namun demikian, satu pasukan lainnya harus menjalani
operasi. Semua yang terluka kini telah dievakuasi dengan helikopter.
Kementerian pertahanan Belgia juga mengatakan dalam sebuah
pernyataan bahwa serangan itu telah melukai seorang tentara Belgia. Tentara
Belgia tersebut telah mendapat perawatan medis di lokasi sebelum akhirnya
dievakuasi.
Untuk diketahui, Mali tengah berjuang untuk menahan
pemberontakan yang meletus pada tahun 2012. Pemberontakan itu bahkan telah
merenggut ribuan nyawa militer dan sipil.
Meskipun ribuan tentara Prancis dan PBB telah hadir, konflik
yang melanda pusat negara tersebut terlanjur menyebar bahkan hingga ke negara
tetangga Burkina Faso dan Niger.
Seorang pejabat keamanan, yang menolak disebutkan namanya,
mengatakan kepada AFP bahwa pangkalan operasi depan yang diserang pada hari
Jumat hanya didirikan pada hari sebelumnya, setelah sebuah ranjau darat merusak
kendaraan PBB di daerah itu. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.