WahanaNews.co | Liga Arab menyerukan penghentian segera kekerasan di Sudan dan menawarkan untuk menjadi penengah antara rival militer yang berkonflik di negara itu.
Sedikitnya 56 tewas dan ratusan orang lainnya luka-luka dalam bentrokan bersenjata yang terjadi sejak Sabtu (15/4), antara tentara Sudan dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF).
Baca Juga:
Soal Isu Khianati Gus Dur, Cak Imin Buka Suara
RSF merupakan sebuah pasukan paramiliter berpengaruh di Sudan yang dibentuk sejak perang Darfur pada 2013.
Sebuah pernyataan yang dirilis setelah pertemuan darurat Liga Arab di Kairo, Minggu (16/4), menyerukan penghentian segera bentrokan bersenjata di Sudan dan segera kembali ke jalur damai untuk menyelesaikan krisis.
Liga Arab menyatakan siap mengerahkan upaya untuk membantu Sudan mengakhiri krisis secara berkelanjutan, dengan cara yang melayani kepentingan rakyat Sudan.
Baca Juga:
Kudeta Guncang Gabon, Kekuasaan 56 Tahun Ali Bongo Berakhir
Organisasi itu memperingatkan dampak serius dari eskalasi kekerasan di Sudan, karena “ruang lingkup yang sulit ditentukan secara internal dan regional.”
Pertemuan Liga Arab diadakan atas permintaan dari Mesir dan Arab Saudi untuk membahas perkembangan di Sudan.
Pada Minggu pagi, Mesir dan Sudan Selatan menawarkan untuk menjadi penengah guna menyelesaikan krisis antara tentara Sudan dan RSF.