WahanaNews.co | Pemerintah Israel mulai menjaga jarak dari NSO Group, perusahaan yang dimasukkan ke daftar hitam oleh Amerika Serikat karena membuat spyware bernama Pegasus.
NSO Group adalah perusahaan di balik spyware Pegasus, yang sering dipakai untuk meretas ponsel berbagai pihak, dari mulai wartawan, aktivis, sampai pejabat pemerintah. Kini mereka kena batunya.
Baca Juga:
Waspada! Aplikasi di Android Ini Bisa Bajak Rekening Loh...
Kementerian Perdagangan AS memasukkan NSO ke dalam Entity List karena software buatannya mengancam aturan-aturan internasional saat dijual ke pemerintah yang represif.
NSO mengekspor produknya ke luar Israel dengan izin Kementerian Pertahanan Israel, yang kemudian juga melakukan investigasi terhadap NSO setelah tudingan penyalahgunaan pemakaian software buatannya.
Sejauh ini penyelidikan tersebut belum membuahkan hasil dan Pemerintah Israel sejauh ini tampaknya belum berniat membatasi ekspor produk buatan NSO, dikutip dari Reuters, Senin (8/11/2021).
Baca Juga:
Simak, Tanda-tanda Jika Ponsel Anda Diserang Malware
"NSO adalah perusahaan swasta, ini bukan proyek pemerintah dan karena itulah kalaupun mereka sengaja, itu tidak ada hubungannya dengan kebijakan Pemerintah Israel," ujar Yair Lapid, Menteri Luar Negeri Israel.
"Saya pikir tidak ada negara yang punya aturan lebih ketat terkait perang siber dibanding Israel dan juga menegakkan aturan tersebut, kami akan terus melakukan itu," tambahnya.
Ini adalah pernyataan resmi pertama dari Pemerintahan Israel sejak Pemerintah Amerika memasukkan NSO ke dalam Entity List.