Pihak NSO sendiri menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan Amerika tersebut dan mereka mengaku sudah mengakhiri kontraknya dengan badan pemerintahan yang menyalahgunakan produk buatannya, yang mereka klaim ditujukan untuk membantu penegakan hukum dan memerangi terorisme.
Pegasus adalah program yang didesain untuk menginfeksi targetnya tanpa ketahuan, jadi penggunanya bisa mengakses ponsel target dan mengambil data-data seperti SMS, foto, password, dan lain sebagainya tanpa jejak
Baca Juga:
Waspada! Aplikasi di Android Ini Bisa Bajak Rekening Loh...
Cara bekerjanya bermacam dan terus berubah. Seperti misalnya pada Juli lalu Pegasus bekerja lewat satu SMS yang dikirim ke ponsel korban.
Cara infeksinya ini zero click, alias korbannya tak perlu membuka pesan, mengklik link, ataupun hal lainnya.
Cukup menerima kiriman pesan atau sebelumnya menyebar lewat satu panggilan telepon di WhatsApp.
Baca Juga:
Simak, Tanda-tanda Jika Ponsel Anda Diserang Malware
Baru-baru ini nama Pegasus kembali naik daun setelah adanya The Pegasus Project yang mengungkap nama-nama yang terhubung dengan spyware ini, termasuk jurnalis aktivis, bahkan kepala pemerintahan, di seluruh dunia.
Yaitu, daftar orang yang diklaim NSO seharusnya tak menjadi target Pegasus. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.