WahanaNews.co, Gaza - Militer Israel telah mengkonfirmasi bahwa dalam tindakan pembalasan terhadap serangan mendadak yang dilakukan oleh Hamas pada Sabtu pekan lalu, pasukan mereka telah meluncurkan 6.000 bom di Gaza, Palestina.
Pada Kamis, militer Zionis melaporkan bahwa dalam enam hari terakhir, telah dijatuhkan sebanyak 6.000 bom dengan total berat 4.000 ton di wilayah Gaza.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Menurut Otoritas Kesehatan Gaza, sejak dimulainya konflik ini, lebih dari 1.400 orang telah tewas di kawasan tersebut. Korban meliputi 447 anak-anak, 248 wanita, dan 10 tenaga medis. Pada hari Kamis saja, lebih dari 150 orang tewas.
Akibat terus-menerusnya serangan udara, seluruh lingkungan di Gaza yang dihuni oleh 2,3 juta penduduk, separuh di antaranya adalah anak-anak, telah mengalami kerusakan parah.
Hal ini mengakibatkan 338.000 warga Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk mencari perlindungan.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Di Tepi Barat yang diduduki oleh Israel, jumlah korban tewas mencapai 31 orang dan lebih dari 600 orang lainnya mengalami luka-luka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Warga Palestina di wilayah utara Jalur Gaza, khususnya di kota Beit Lahiya, melaporkan bahwa pesawat Israel telah menjatuhkan selebaran yang meminta mereka untuk segera meninggalkan rumah dan menuju tempat perlindungan yang telah ditentukan.
"Siapa pun yang berada di dekat Hamas akan membahayakan nyawa mereka,” bunyi selebaran tersebut, seperti dikutip AP,Jumat (13/10/2023). “Mematuhi instruksi IDF akan mencegah Anda dari bahaya.”
Namun tempat penampungan di wilayah tersebut tidak aman dari serangan udara karena badan PBB untuk pengungsi Palestina telah melihat 10 tempat penampungan mereka terkena serangan sejak awal perang.
Israel telah mengumpulkan pasukan di perbatasan dengan Gaza, yang mengindikasikan bahwa serangan darat akan segera terjadi.
PBB telah mengeluarkan peringatan mengenai situasi yang sangat buruk di Gaza, di mana pasokan makanan dan air hampir habis, dan lebih dari 338.000 warga Palestina terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka.
Serangan udara yang berkelanjutan oleh militer Israel merupakan tindakan balasan terhadap Operasi Badai al-Aqsa yang dilancarkan oleh Hamas terhadap Israel pada Sabtu pekan lalu.
Sampai saat ini, tercatat lebih dari 1.300 orang telah tewas di Israel dan ratusan lainnya telah diculik.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]