Banyak pihak
mempertanyakan mengapa Amerika terkesan diam dan tak berani mengeluarkan
taringnya sekali lagi untuk mempertahankan Afghanistan dari cengkeraman Taliban?
Padahal, salah satu
tujuan perang berkepanjangan AS di Afghanistan selama ini adalah untuk
menggulingkan rezim Taliban agar tak berkuasa lagi di negara itu.
Baca Juga:
Taliban: Tugas Wanita Itu Melahirkan, Bukan Jadi Menteri
Mantan Duta Besar AS
untuK Afghanistan 2014-2016, P Michael McKinley, mengatakan, tragedi yang terjadi di Afghanistan merupakan
kesalahan yang tidak dapat ditumpukan pada satu pintu saja.
"Tenggat waktu yang
terlalu singkat Biden terkait penarikan pasukan AS dari Afghanistan di tengah
pertempuran yang kembali bergolak (dengan Taliban) adalah sebuah kesalahan.
Tetapi situasi di lapangan adalah hasil dari dua dekade salah perhitungan dan
kebijakan gagal yang diterapkan tiga pemerintahan AS sebelumnya," kata
McKinley, dalam artikelnya berjudul We All Lost Afghanistan yang dirilis Foreign Affairs pada 15 Agustus lalu.
McKinley mengatakan, "kemenangan Taliban" saat ini juga bentuk
kegagalan para pemimpin Afghanistan memerintah dan memperjuangkan masyarakat
dan negara mereka.
Baca Juga:
Taliban Izinkan Perempuan Afghanistan Kuliah, Tapi…
Selama ini, AS di depan
publik selalu berbual dengan memuji-muji pasukan Afghanistan yang mereka latih
selama ini sebagai "kekuatan multi-etnis yang sangat profesional, yang
dengan cepat menjadi pilar keamanan negara."
AS pun sering kali
memperhitungkan kapabilitas pasukan Afghanistan secara berlebihan.
Dalam laporan Pentagon
pada 2016 lalu, AS juga menganggap tentara Afghanistan terbaik di kawasan.