WahanaNews.co | Lonjakan kasus COVID-19 melanda Amerika Serikat.
Dilaporkan, jumlah rata-rata kasus COVID-19 mencapai 100.000 kasus harian baru
setiap harinya.
ass="MsoNormal">
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Kian tingginya infeksi corona diperparah dengan varian Delta
yang sangat mudah menular dan tingkat vaksinasi yang masih rendah di wilayah
Selatan.
Para pejabat kesehatan khawatir kasus Corona, tingkat rawat
inap, dan kematian akan terus melonjak jika vaksinasi tak berjalan lancar.
Hingga saat ini, baru sekitar 50% penduduk AS yang telah divaksinasi lengkap
dan lebih dari 70% lainnya baru menerima satu dosis vaksin.
"Permodelan menunjukkan, jika kami tidak (memvaksinasi
orang), kita bisa mencapai ratusan ribu kasus sehari, mirip dengan lonjakan
kasus pada awal Januari lalu," kata Direktur Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Rochelle Walensky seperti dilansir Associated
Press, Minggu (8/8/2021).
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Saat ini, tingkat rawat inap dan kematian juga meningkat,
meskipun semuanya masih di bawah rekor awal tahun lalu, saat vaksin masih
terbatas di AS.
Menurut CDC, lebih dari 44.000 pasien COVID dirawat di rumah
sakit. Jumlah ini naik naik 30% dalam seminggu dan hampir empat kali lipat
jumlah pada bulan Juni.
Sebelumnya, negara Paman Sam ini butuh sekitar 9 bulan untuk
melampaui rata-rata 100.000 kasus harian pada November 2020, sebelum mencapai
puncaknya sekitar 250.000 pada awal Januari lalu. Kasus sempat menurun dengan
rata-rata 11.000 per hari pada Juni lalu, namun 6 minggu kemudian naik kembali
menjadi 107.143 per hari.
Situasi penanganan corona kian parah di negara bagian
Selatan, yang tingkat vaksinasinya masih rendah. Banyak rumah sakit kewalahan
karena banyaknya pasien.
Data perhitungan Johns Hopkins University (JHU), yang
menjadi acuan global melaporkan peningkatan kematian COVID-19. Selama 7 hari
terakhir, kematian harian meningkat dari sekitar 270 kasus menjadi hampir 500
kasus per hari pada hari Jumat (6/8). [qnt]