WahanaNews.co | Finlandia siap memperkuat NATO dan membawa banyak nilai tambah bagi aliansi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) itu. Hal itu diungkapkan Menteri Urusan Eropa dan Pengarah Kepemilikan Finlandia, Tytti Tuppurainen, dalam sebuah wawancara dengan Sky News.
Tuppurainen mengatakan dorongan Finlandia untuk keanggotaan NATO, yang telah dihidupkan kembali di tengah krisis Ukraina , adalah "tentang perlawanan kita sendiri" dan kebebasan "manuver gerakan nasional."
Baca Juga:
Cuaca Dingin Finlandia Bisa Bekukan Air Mendidih di Ruang Terbuka
Dia mengakui selama bertahun-tahun telah diketahui bahwa Kremlin tidak mendukung perluasan keanggotaan NATO, tetapi mengklaim langkah itu tidak dimaksudkan untuk memicu konfrontasi dengan Moskow.
“Kami siap untuk semua jenis niat buruk dan tindakan jahat terhadap kami. Tapi sama sekali tidak ada kepanikan. Kami tidak takut,” tegas Tuppurainen.
“Kami memiliki tentara wajib militer yang sangat kuat. Kami baru saja membuat keputusan untuk membeli 60 jet tempur F-35, dan kami dilengkapi dengan baik, dan kami akan menjadi sumber daya bagi aliansi,” tambahnya seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (15/5/2022).
Baca Juga:
10 Penyebab Kenapa Siswa Finlandia Pintar-Pintar
Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan panggilan telepon dengan mitranya dari Finlandia, Sauli Niinisto. Niinisto mengatakan kepada Putin bahwa negaranya akan membuat keputusan untuk bergabung dengan blok militer pimpinan AS dalam beberapa hari.
Putin sendiri memperingatkan bahwa langkah Helsinki untuk meninggalkan kebijakan tradisional netralitas militer akan menjadi kesalahan, menekankan bahwa tidak ada ancaman terhadap keamanan Finlandia.
"Langkah itu mungkin berdampak negatif pada hubungan saling menguntungkan antara kedua negara," katanya.
Tetangga Finlandia, Swedia, juga mempertimbangkan menjadi anggota NATO, dan dapat mengajukan permohonannya paling cepat Senin mendatang, menurut laporan media lokal.