Tembakan mulai dilepaskan setelah ambulans berhenti di dekat sebuah mobil yang diduga membawa anggota Hamas, meskipun tidak ditemukan bukti yang mengaitkan petugas medis dengan kelompok bersenjata tersebut.
Usai serangan, tentara Israel menguburkan jenazah korban di pasir untuk mencegah hewan liar mendekat, sementara kendaraan yang terkena serangan dipindahkan dan dikuburkan pada hari berikutnya.
Baca Juga:
Perpecahan di Tubuh Angkatan Udara Israel, Ratusan Tentara Tolak Perang di Gaza
Jenazah para korban baru ditemukan seminggu kemudian karena sulitnya akses ke lokasi kejadian.
Pihak berwenang juga menemukan rekaman ponsel milik Refat Radwan, salah satu paramedis yang tewas, yang mendokumentasikan momen-momen terakhir sebelum tembakan dimulai.
Militer Israel membantah laporan yang menyebutkan bahwa paramedis sempat diborgol atau dieksekusi sebelum tewas.
Baca Juga:
Pemerintah Indonesia Konsultasikan Dukungan Kemanusiaan untuk Palestina, Tegaskan Penolakan Relokasi Warga Gaza
Seorang paramedis yang selamat mengatakan kepada BBC bahwa ambulans dengan lampu menyala tidak memiliki hubungan dengan kelompok bersenjata, membantah klaim Israel sebelumnya.
IDF berjanji akan melakukan investigasi menyeluruh terhadap insiden ini dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Sementara itu, organisasi internasional seperti Bulan Sabit Merah Palestina dan lembaga-lembaga HAM mendesak adanya penyelidikan independen atas serangan ini.