WAHANANEWS.CO - Dua remaja Palestina kembali menjadi korban kekerasan militer Israel di wilayah Tepi Barat.
Insiden mematikan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan sejak pecahnya perang Gaza, dan kembali menambah panjang daftar korban sipil di wilayah pendudukan tersebut.
Baca Juga:
1 Orang Tentaranya Dibunuh, Israel Bombardir Gaza 104 Orang Tewas
Kementerian Kesehatan Palestina yang berbasis di Ramallah mengumumkan pada Sabtu (8/11/2025) bahwa dua remaja berusia 16 tahun, masing-masing bernama Mohammed Abdullah Mohammed Ateem dan Muhammad Rashad Fadl Qasim, tewas ditembak pasukan Israel di kota Judeira, Tepi Barat, pada Jumat (7/11/2025) waktu setempat.
Kementerian tersebut menyebut keduanya ditembak mati oleh tentara Israel, dan hingga kini militer Tel Aviv masih menahan jenazah mereka.
Militer Israel dalam pernyataannya menyebut bahwa pasukannya menembak dua orang yang disebut melempar bom molotov ke arah jalan utama yang biasa digunakan warga Israel pada Kamis malam (6/11/2025).
Baca Juga:
Tank dan Drone Tembaki Gaza, Israel Langgar Gencatan Senjata
“Tadi malam, dua teroris teridentifikasi saat mereka menyalakan dan melemparkan bom molotov ke arah jalur sipil utama,” demikian pernyataan resmi militer Israel.
Pihak Israel juga merilis rekaman video dari kamera pengawas yang memperlihatkan dua orang tengah melemparkan objek terbakar ke atas tembok. Area tersebut diketahui merupakan wilayah yang dipisahkan tembok tinggi antara permukiman Israel dan kawasan Palestina di sekitar Judeira.
Kota Judeira sendiri terletak di Tepi Barat namun dikelilingi oleh lahan dan ruas jalan yang dianeksasi Israel. Kondisi itu membuat wilayah tersebut kerap menjadi titik bentrok antara warga Palestina dan militer Israel.
Ayah dari salah satu korban, Mohammed, mengatakan kepada AFP bahwa keluarga kehilangan kontak dengan kedua remaja itu sekitar “satu atau dua jam” setelah pasukan Israel masuk ke Judeira, dan baru mengetahui kematian mereka pada Jumat pagi (7/11/2025).
Sebelumnya, pada Rabu (5/11/2025), pasukan Israel juga menembak mati seorang remaja Palestina lain yang diklaim melemparkan alat peledak ke arah tentara di wilayah Tepi Barat.
Sejak perang Gaza meletus pada Oktober 2023, eskalasi kekerasan di Tepi Barat meningkat tajam. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya 1.001 warga Palestina — termasuk militan — tewas di tangan tentara dan pemukim Israel di wilayah itu.
Dalam periode yang sama, sedikitnya 43 warga Israel, termasuk tentara, juga dilaporkan tewas akibat serangan yang dilakukan warga Palestina di Tepi Barat.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]