Pada Rabu (23/11/2022), saat Poonawala dicecar pertanyaan apakah dia tahu apa yang dia perbuat, dia menjawab "apapun yang terjadi adalah tindakan yang tidak disengaja".
Pernyataannya itu ditafsirkan sebagai pengakuan, tapi Abinash Kumar selaku pengacaranya membantah bahwa Poonawala telah mengakui melakukan pembunuhan. Kumar berkata bahwa Poonawala "sepenuhnya kooperatif dalam proses penyelidikan".
Baca Juga:
Sosok Sheikh Hasina, PM Bangladesh Kabur ke India yang Mundur-Kabur karena Demo
Akan tetapi, sesaat setelah Poonawala ditahan, polisi mengatakan pria tersebut telah mengakui kejahatan yang dilakukannya dan memberikan sejumlah petunjuk untuk menemukan bukti-bukti.
Setelah itu, polisi menggeledah apartemen Poonawala dan membawanya ke hutan terdekat. Polisi berkata "dia telah membuang beberapa bagian tubuh Walkar".
Polisi mengatakan mereka menemukan beberapa tulang serta potongan tubuh. Barang bukti itu telah dikirim ke rumah sakit forensik untuk diperiksa kemudian dicocokkan dengan sampel DNA ayah Walkar demi memastikan bahwa itu adalah korban.
Baca Juga:
PM Bangladesh Undur Diri, Hasina Mengungsi ke India
Berbekal pendeteksi logam, polisi juga menyisir semak-semak di Gurgaon, wilayah pinggiran di Kota Delhi, untuk mencari pisau yang dipakai memutilasi tubuh korban. Polisi juga mengosongkan sebuah kolam di daerah Maidan Garhi untuk mengambil beberapa tulang, demi menemukan lebih banyak bukti.
Pada Kamis (24/11), Poonawala menjalani tes poligraf atau tes kebohongan dan diperkirakan akan menjalani tes analisis narko. Poonawala akan disuntikkan obat yang dikenal sebagai "serum kebenaran" sebelum diinterogasi.
Meskipun tes tersebut tidak diterima di pengadilan, seorang hakim memerintahkan tes ini dilakukan setelah polisi mengatakan Poonawala berupaya mengaburkan fakta dengan memberikan pernyataan yang bertentangan.