"Itu adalah serangan yang diatur dengan baik dan itu
adalah para profesional," kata Edmond kepada wartawan, seperti dilansir
dari AFP, Kamis (8/7/2021).
"Kami memiliki video dan kami yakin itu adalah tentara
bayaran," tambahnya.
Baca Juga:
Pembunuhan Presiden Haiti Ternyata Bermotif Politik
Beberapa waktu berselang, kepolisian Haiti mengungkapkan
bahwa empat tentara bayaran tewas dan dua orang lainnya ditangkap setelah
pembunuhan Jovenel Moise. Operasi kepolisian terus berlangsung di ibu kota
Port-au-Prince usai pembunuhan yang mengejutkan publik itu.
Seperti dilansir AFP, Kamis (8/7/2021), Kepala Kepolisian
Nasional Haiti, Leon Charles, dalam pernyataannya menyebut pihak kepolisian
langsung mengejar para pembunuh Moise setelah terjadi serangan bersenjata di
kediaman kepresidenan di ibu kota Port-au-Prince.
"Empat tentara bayaran tewas, dua lainnya diamankan di
bawah kendali kami. Tiga polisi yang disandera telah dibebaskan," ucap
Charles dalam pernyataannya.
Baca Juga:
Diduga, Pembunuhan Presiden Haiti Libatkan 17 Eks Tentara Kolombia
Wakil Menteri Komunikasi, Frantz Exantus, sebelumnya
menyebut "terduga pembunuh" Moise telah ditahan, kurang dari 24 jam setelah
presiden negara itu dibunuh.
"Para terduga pembunuh (Moise) diamankan oleh
Kepolisian Nasional di Pelerin sesaat sebelum pukul 18.00 waktu setempat,"
sebut Exantus via Twitter.
Serangan yang melanda kediaman Presiden Haiti ini membuat
negara yang dilanda krisis ini menjadi semakin tidak menentu, dengan warganya
merasa ketakutan.