WahanaNews.co | Virus
corona seakan tak henti bermutasi. Baru-baru ini, pemerintah India mendeteksi
kemunculan jenis baru virus corona, yakni varian Delta plus yang dinilai kian
mengkhawatirkan.
Baca Juga:
Sosok Sheikh Hasina, PM Bangladesh Kabur ke India yang Mundur-Kabur karena Demo
Varian Delta plus merupakan varian baru virus corona mutasi
dari varian Delta atau B1.617.2 yang pertama kali ditemukan di India.
Sejauh ini, India mendeteksi setidaknya hampir dua lusin
kasus varian Delta plus pada tiga negara bagian.
Menteri Kesehatan Rajesh Bhushnan menuturkan sebanyak 16
kasus terdeteksi di Maharashtra. Ia tak menjelaskan dua negara bagian lainnya
yang telah terpapar varian baru corona ini.
Baca Juga:
PM Bangladesh Undur Diri, Hasina Mengungsi ke India
Bhushnan mengatakan varian Delta plus lebih mudah menular
sehingga menyarankan pemerintah negara bagian segera meningkatkan pengujian.
India masih dilanda gelombang kedua virus corona yang lebih
ganas sejak Maret lalu.
Meski jumlah kasus harian India terus menurun, ahli medis
dan kedokteran mengimbau pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi mempercepat
program vaksinasi warga akibat kemunculan varian baru corona yang lebih cepat
menular.
Pada Selasa (22/6), India mencatat 42.640 kasus corona baru
dengan 1.167 kematian dalam 24 jam. Jumlah itu yang terendah sejak 23 Maret
lalu.
Sejauh ini, India mencatat total 29,98 juta kasus corona
dengan 389.302 kematian. Sampai saat ini pula, India telah memvaksinasi sekitar
50,6 juta warganya atau 3,7 persen dari total 1,3 miliar penduduk.
Pada awal pekan ini, India mencetak rekor dengan berhasil
memvaksinasi 8,6 juta warga dalam sehari. Namun, ahli medis meragukan tingkat
vaksinasi per hari itu bisa dipertahankan secara konsisten ke depannya.
"Ini jelas tidak berkelanjutan. Dengan percepatan
vaksinasi dalam sehari seperti itu, banyak negara bagian yang telah menggunakan
sebagian besar stok vaksin mereka saat ini, yang akan mempengaruhi vaksinasi
dalam beberapa hari ke depan," kata pakar kebijakan publik dan sistem
kesehatan, Chandrakant Lahariya, kepada Reuters.
Lahariya menuturkan dengan pasokan vaksin saat ini, India
mampu melakukan vaksinasi 4-5 juta dosis dalam sehari. [qnt]