Tim yang dipimpin Piyalak membagikan sejumlah foto kepada Reuters yang menunjukkan situasi mengerikan di tempat penitipan anak itu, dengan jenazah anak-anak tergeletak di atas selimut.
Salah satu anak yang terlihat memakai kaos Manchester United tampak terbaring di atas bed cover bergambar Winnie the Pooh di dalam ruangan yang dindingnya dipenuhi dekorasi kartun binatang.
Baca Juga:
Lokasi Sempat Terdeteksi, 11 Warga Sukabumi Disekap di Wilayah Konflik Myanmar
"Kami terbiasa melihat banyak jenazah, kami pernah mengalaminya, tapi insiden ini yang paling mengerikan. Mereka adalah anak-anak kecil yang sedang tertidur," ucap Piyalak.
Dilansir dari CNN, Juru bicara kepolisian setempat, Mayor Jenderal Paisan Luesomboon, menuturkan bahwa pelaku awalnya mencari putra tirinya yang berusia 2 tahun yang biasanya dititipkan di tempat penitipan anak itu. Namun putra tiri pelaku tidak ada di sana saat itu.
"Pelaku mencari putranya yang berusia dua tahun, tapi bocah itu tidak ada di sana ... jadi dia mulai menembak dan menikam orang-orang di tempat penitipan anak itu," sebut Paisan.
Baca Juga:
ASEAN+3 Tandatangani MoU untuk Perangi Kejahatan Siber Lintas Batas
"Pelaku berhasil masuk ke dalam sebuah ruangan di mana 24 anak sedang tidur bersama," tuturnya. "Dia juga menggunakan pisau untuk menikam anak-anak dan para staf di pusat (penitipan anak itu)," imbuhnya.
Kepolisian menyebut senjata api yang digunakan pelaku merupakan pistol 9 mm yang didapatnya secara legal.
Disebutkan juga oleh polisi bahwa kebanyakan anak-anak tewas ditikam dengan pisau oleh pelaku. Tempat penitipan anak itu kebanyakan menerima anak-anak berusia 2-5 tahun.