Lalu, apa makna dari nama operasi tersebut?
Mengutip media Pakistan Geo.tv, nama Bunyanun Marsoos berasal dari ayat suci Alquran yang bermakna “tembok yang dibangun dari timah cair”, yang melambangkan kekuatan, ketangguhan, dan solidaritas tak tergoyahkan. Dalam pengertian lain, frasa ini dapat diterjemahkan sebagai “bangunan yang kokoh”.
Baca Juga:
JF-17 dan HQ-9 Beraksi di Medan Tempur, China Uji Coba Perangkat Perang Lewat Tangan Pakistan
Lebih lanjut, menurut laporan Al Jazeera, nama tersebut merujuk pada Surah As-Saff ayat 4 dalam Alquran: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seolah-olah mereka seperti bangunan yang kokoh.” Ayat ini menggambarkan barisan pejuang yang teguh, terorganisir, dan tidak mudah ditembus—sebuah simbol yang secara eksplisit ingin dipancarkan Pakistan melalui operasi militernya.
Sementara itu, laporan dari India Today menyebut bahwa pemilihan nama itu kemungkinan bertujuan untuk menggambarkan Pakistan sebagai tembok pertahanan yang tak dapat ditembus oleh kekuatan lawan. Narasi ini bukan sekadar simbolis, melainkan bagian dari upaya psikologis dalam perang informasi yang menyertai konflik fisik di lapangan.
Namun, situasi mulai menunjukkan perubahan signifikan pada Sabtu (10/5) sore WIB. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa kedua negara telah mencapai kesepakatan gencatan senjata penuh dan segera, setelah melalui pembicaraan diplomatik yang intensif selama semalam.
Baca Juga:
Bara di Langit Asia Selatan, Pakistan Klaim Gasak 12 Drone Tempur India Buatan Israel
“Setelah semalam penuh pembicaraan yang dimediasi oleh Amerika Serikat, saya dengan senang hati mengumumkan bahwa India dan Pakistan telah sepakat untuk MELAKUKAN GENCATAN SENJATA PENUH DAN SEGERA,” tulis Trump dalam unggahan di platform Truth Social miliknya.
Trump turut memuji kedua belah pihak karena memilih pendekatan rasional dan cerdas dalam menangani konflik yang sempat melibatkan jet tempur, rudal, hingga drone. Ia menyebut keputusan ini sebagai bentuk ‘kebijaksanaan luar biasa’ dari para pemimpin kawasan.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengungkapkan bahwa kesepakatan damai tersebut merupakan buah dari negosiasi intensif yang dilakukan bersama Wakil Presiden J.D. Vance, yang secara langsung berdialog dengan Perdana Menteri India Narendra Modi dan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif.