Suhu yang ekstrem bisa menimbulkan gejala seperti kram, dehidrasi, sakit kepala, mual, bahkan menyebabkan sengatan panas (heatstroke) yang berisiko fatal.
Sebagai bentuk mitigasi, beberapa kota Eropa mulai menerapkan kebijakan adaptif. Di Italia misalnya, pemerintah menawarkan tur museum ber-AC gratis di Venesia dan membuka kolam renang umum tanpa biaya di Roma khusus untuk lansia.
Baca Juga:
AS Panik, Inggris dan Prancis Diperingatkan agar Tak Akui Negara Palestina
Selain ancaman kesehatan, dampak ekonomi juga mulai terlihat. Allianz Trade dalam laporannya pada Selasa (1/7/2025) memperkirakan gelombang panas bisa mengurangi pertumbuhan ekonomi Eropa hingga 0,5 persen tahun ini.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Prancis menyebut bahwa angka kematian berlebih (excess mortality) baru bisa diperkirakan sekitar dua pekan usai gelombang panas usai.
Data yang lebih lengkap dijadwalkan rilis pada musim gugur mendatang.
Baca Juga:
Presiden Macron Kagumi Candi Borobudur: Lambang Keunggulan Manusia dan Inspirasi Dunia
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.