Perkembangan lain, Duta Besar Ukraina untuk Jerman, Andrey Melnyk, menggambarkan Kanselir Olaf Scholz, "tersinggung" atas penolakannya berkunjung ke Kiev.
Elite Ukraina sebelumnya melontarkan ejekan ke Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier pada pertengahan April karena dianggap terlalu dekat ke Rusia.
Baca Juga:
Ribuan Tentara Rusia Siap Perang di Timur dan Selatan Ukraina
“Memainkan gaya tersinggung seperti itu tidak terdengar seperti negarawan,” kecam Melnyk ke kantor berita Jerman, DPA.
“Kita sedang berbicara tentang perang pemusnahan paling brutal sejak serangan Nazi di Ukraina, bukan prasekolahm,” imbuhnya.
Pejabat Ukraina mencatat, bagaimanapun pernyataannya tidak berarti Kanselir Scholz tidak diterima di Kiev.
Baca Juga:
Banyak Picu Kerugian, NATO Putus Asa dengan Kemampuan Pasukan Ukraina
Lebih dari sekadar “kunjungan simbolis”, kata Melnyk, Ukraina akan menghargai Jerman yang menerapkan mosi Bundestag tentang pengiriman senjata berat dan memenuhi janji-janji sebelumnya.
Diplomat itu juga mengkritik Berlin karena gagal menyediakan amunisi untuk senjata anti-pesawat self-propelled Gepard, yang dijanjikan Jerman untuk dikirim ke Ukraina pada akhir April.
Pengiriman itu akan mewakili angkatan pertama persenjataan berat yang diberikan ke Kiev oleh Berlin sejak Rusia melancarkan serangannya pada 24 Februari.