Komentar Melnyk muncul tak lama setelah Kanselir Scholz mengatakan ke saluran TV Jerman ZDF, penolakan Ukraina untuk menerima Presiden Steinmeier pada 13 April menghalangi potensi kunjungan Scholz sendiri ke Kiev.
Scholz menggambarkan penghinaan itu sebagai “luar biasa”. Steinmeier terpilih kembali sebagai presiden pada Februari dan menikmati dukungan sebagian besar anggota parlemen Jerman.
Baca Juga:
Ribuan Tentara Rusia Siap Perang di Timur dan Selatan Ukraina
Steinmeier seharusnya berkunjung ke Kiev bersama dengan para pemimpin Polandia dan negara-negara Baltik pada 13 April.
Namun, pihak berwenang Ukraina memberi isyarat kepadanya sehari sebelumnya ia “tidak diinginkan” di Kiev karena ia telah membina hubungan baik dengan Moskow.
Kanselir Jerman mengatakan tidak mungkin Jerman memberikan "begitu banyak bantuan militer, begitu banyak bantuan keuangan" ke Ukraina dan kemudian diberitahu presiden tidak dapat berkunjung ke Kiev.
Baca Juga:
Banyak Picu Kerugian, NATO Putus Asa dengan Kemampuan Pasukan Ukraina
Saat menjabat sebagai menteri luar negeri pemerintahan Angela Merkel, Steinmeier mengembangkan rencana aksi untuk memastikan pelaksanaan perjanjian Minsk, yang kemudian dikenal sebagai 'Formula Steinmeier'. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.