Penyelidikan menemukan beberapa kamp militer Ethiopia digunakan untuk menyiksa pasukan Tigray yang ditangkap atau warga sipil yang dicurigai mendukung mereka. Beberapa orang ditahan di “lokasi rahasia” dan kamp militer di seluruh negeri, di mana banyak kasus merupakan penangkapan sewenang-wenang.
Pasukan Tigray menangkap beberapa warga sipil etnis Amhara di Tigray barat pada hari-hari pertama perang karena diduga mendukung militer dan dalam beberapa kasus menyiksa mereka, menurut laporan tersebut.
Baca Juga:
Alamak! Pilot Ethiopian Airlines Tertidur Saat Terbang
Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed mengatakan laporan tersebut menghilangkan tuduhan palsu terhadap pemerintahannya, termasuk tuduhan penolakan bantuan kemanusiaan yang disengaja kepada penduduk sipil di Tigray.
Abiy mengatakan temuan PBB itu dengan jelas menyatakan klaim genosida itu palsu dan tidak memiliki dasar faktual.
Pemerintah Ethiopia telah melakukan penyelidikan sendiri terkait kejahatan tersebut, di mana beberapa pelaku dilaporkan telah divonis.
Baca Juga:
Pria Ethiopia Berebut Daftar Jadi Tentara Bayaran Rusia
Bachelet mengungkapkan perhatiannya terkait kurangnya transparansi seputar penyelidikan yang dilakukan pemerintah Ethiopia.
“Perhatian utama dari laporan kami adalah pertanggungjawaban,” ujarnya, menambahkan bahwa mekanisme penyelidikan independen harus dipertimbanhkan jika pemerintah gagal memberikan keadilan kepada korban.
Kantor HAM PBB di Jenewa pada Selasa mengatakan pemerintah Ethiopia berusaha membatasi penyelidikan gabungan. Disebutkan pejabat PBB tidak bisa mengunjungi beberapa lokasi konflik yang paling mematikan di negara tersebut termasuk kota Axum, karena keamanan dan rintangan lainnya.