"Itu benar-benar seperti keajaiban bagi mereka karena mereka merasa memiliki seseorang yang memahami mereka," ujarnya.
Ketika ia melakukan percakapan itu, mereka selalu merasa takjub melihat Angkatan Darat AS cukup peduli dengan Muslim dan memiliki seorang imam berseragam.
Baca Juga:
Ikut Sibuk, Militer Amerika Tempa Ratusan Tentara Ukraina
Statusnya yang unik sebagai ulama Muslim paling senior Angkatan Darat, sekaligus ulama komando ARCENT, telah memberinya kesempatan mengambil peran penting strategis dan bahkan diplomatik di Timur Tengah.
Pada 2019, ia melakukan perjalanan ke Kuwait dan Qatar selama bulan suci Ramadhan.
Selama perjalanan itu, Shabazz berbicara di Masjid Agung Kuwait di Kota Kuwait.
Baca Juga:
Makin Tak Sehat, Militer AS Rekrut 700 Orang dengan Gangguan Perilaku
Ia juga bertemu dengan para diplomat, pemimpin militer maupun pejabat senior pemerintah.
Saat melakukan perjalanan itu, ia merasa semuanya sepadan dengan kesusahan dan rintangan yang ia alami di masa-masa awal.
Sekarang, dia mencoba meningkatkan upaya penjangkauannya melalui TikTok.